Rabu, 23 Juli 2014

Wishful Wednesday #21

One Plus One1. One Plus One - Jojo Moyes


One single mumWith two jobs and two children, Jess Thomas does her best day after day. But it's hard on your own. And sometimes you take risks you shouldn't. Because you have to . . .
One chaotic family
Jess's gifted, quirky daughter Tanzie is brilliant with numbers, but without a helping hand she'll never get the chance to shine. And Nicky, Jess's teenage stepson, can't fight the bullies alone.
Sometimes Jess feels like they're sinking . . .
One handsome stranger
Into their lives comes Ed Nicholls, a man whose life is in chaos, and who is running from a deeply uncertain future. But he has time on his hands. He knows what it's like to be lonely. And he wants to help . . .
One unexpected love story
The One Plus One is a captivating and unconventional romance from Jojo Moyes about two lost souls meeting in the most unlikely circumstances.
**)  Setelah baca Me Before You, Jojo Moyes langsung menjadi salah satu penulis favorit saya. Kebetulan, bulan ini buku barunya terbit. Yay! Sepertinya saya harus siap siap uang untuk beli buku ini. Katanya sih, buku ini ga kalah bagusnya sama Me Before You. Jadi tambah penasaran, One Plus One sebagus apaa sih? =))

Sabtu Bersama Bapak2. Sabtu Bersama Bapak - Adhitya Mulya


“Hai, Satya! Hai, Cakra!” Sang Bapak melambaikan tangan.“Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.

Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan.
Ketika punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu bingung ke mana harus mencari jawaban.
I don’t let death take these, away from us.
I don’t give death, a chance.
Bapak ada di sini. Di samping kalian.
Bapak sayang kalian.”
Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan…, tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.
**) Sebenernya saya takut masukkin buku ini ke wishlist. Karena apa? Karena saya takut nangis :| Saya tipe orang kalo membaca sesuatu yang ada hubungannya dengan orang tua, pasti mata saya berkaca kaca. Alasan saya masukkin buku ini ke wishlist karenaa saya tertarik baca setelah membaca beberapa review temen BBI. Gakpapa deh nangis, asal puass karena udah baca xD

7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget3. 7 Kebiasaan Orang Yang Nyebelin Banget - Henry Manampiring


“Tidak semua orang bisa menjadi manusia yang berguna, tetapi semua orang harusnya bisa menjadi manusia yang tidak menyebalkan.” Dengan keyakinan ini, maka 7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget ditulis. Berdasarkan temuan Survei Menyebalkan Nasional dengan lebih dari 1.000 responden, penulis memaparkan perilaku-perilaku menyebalkan yang sering kita temui sehari-sehari, atau kita lakukan tanpa kita sadari. Pembaca akan mengetahui apa saja perilaku yang dianggap menyebalkan di sekolah, tempat kerja, jalan raya, tempat umum, acara keluarga, saat pacaran, bahkan di social media.
Buku ini dihias dengan ilustrasi kocak dari Imbong Hadisoebroto, seorang ilustrator dengan pengalaman internasional.
Marilah menjadi manusia yang tidak menyebalkan!
**) Di segala kesibukan ramadhan dan drama pilpres tahun ini, saya butuh buku yang ringan dan penuh humor untuk menemani liburan saya. Berbagai testimoni yang ada di twitter mengatakan buku ini layak dibaca dan bikin pembaca ngakak ngakak. Sebelumnya, saya pernah sih baca beberapa postingan blog penulisnya tentang survey mahmud (Mwahaha!) Saya jadi penasaran sebagus apa sih bukunya. Ada yang sudah baca buku ini? xD

Wishful Wednesday


Senin, 21 Juli 2014

[Short Review] Wait For You - J.Lynn


Wait for You (Wait for You, #1)
Judul : Wait For You (Wait For You #1)
Penulis : J.Lynn / Jennifer L. Armentrout
Penerbit : William Morrow & Co
Jumlah halaman : 360 halaman
Tahun terbit : 2013
Genre : Contemporary Romance
Harga buku : 178.000 (Bahasa Inggris)
Bisa dibeli di : OpenTrolley
Rating : 4/5 stars
Rating Goodreads : 4.25/5 stars



Sinopsis
Some things are worth waiting for…
Traveling thousands of miles from home to enter college is the only way nineteen-year-old Avery Morgansten can escape what happened at the Halloween party five years ago—an event that forever changed her life. All she needs to do is make it to her classes on time, make sure the bracelet on her left wrist stays in place, not draw any attention to herself, and maybe—please God—make a few friends, because surely that would be a nice change of pace. The one thing she didn’t need and never planned on was capturing the attention of the one guy who could shatter the precarious future she’s building for herself.
Some things are worth experiencing…
Cameron Hamilton is six feet and three inches of swoon-worthy hotness, complete with a pair of striking blue eyes and a remarkable ability to make her want things she believed were irrevocably stolen from her. She knows she needs to stay away from him, but Cam is freaking everywhere, with his charm, his witty banter, and that damn dimple that’s just so… so lickable. Getting involved with him is dangerous, but when ignoring the simmering tension that sparks whenever they are around each other becomes impossible, he brings out a side of her she never knew existed.
Some things should never be kept quiet…
But when Avery starts receiving threatening emails and phone calls forcing her to face a past she wants silenced, she’s has no other choice but to acknowledge that someone is refusing to allow her to let go of that night when everything changed. When the devastating truth comes out, will she resurface this time with one less scar? And can Cam be there to help her or will he be dragged down with her?
And some things are worth fighting for…


Avery Morgansten meninggalkan kampung halamannya di Texas untuk memulai hidup baru menjadi anak kuliahan. Di hari pertamanya, dia sangatlah beruntung ditabrak oleh seorang lelaki yang cukup membuat jantung Avery berdetak cepat. Tak disangka, ternyata lelaki yang menabrak dirinya adalah tetangga apartemennya. Dia adalah Cameron Hamilton, seorang lelaki populer yang juga satu kelas dengannya. 

Cameron mulai mendekatkan dirinya pada Avery dengan sering mampir ke apartmen Avery untuk membuatkan sarapan, mengajak Avery mengerjakan tugas bersama, dan yang terakhir dia mengajak Avery untuk berkencan. Namun, Avery selalu menolaknya.

Namun, Cameron tidak patah semangat. Dia terus bertanya hingga akhirnya dinding pertahanan Avery runtuh dan menerima ajakannya untuk berkencan. Cameron kemudian mengajak Avery untuk merayakan thanksgiving bersama keluarganya. Konflik muncul saat Cameron menyadari ada tanda bekas percobaan bunuh diri di pergelangan tangan Avery. Dan Avery kerap kali menghindar saat Cam menyinggungnya. Cam berspekulasi bahwa Avery masih mempunyai rahasia gelap yang belum diceritakan kepada Cam. Dari sejak itu Avery menghindari Cam sampai sampai dia bolos kelas dan harus mengulang tahun depan. 

Wait for You (Wait for You, #1)Dari halaman pertama membaca buku ini, saya ga bisa berhenti baca sampai 2 jam saya selesai buku ini. Dari segi karakter, saya suka banget sama Avery dan Cam. Cameron Hamilton adalah sosok karakter good boy yang menyenangkan dan lucu. Dia tipe laki laki yang selalu membuat cewek cewek salting. Kelihatannya, dia adalah sosok yang sempurna, tapi kenyataannya dia memiliki rahasia gelap tentang masa lalunya *peluk Cam*. Kemudian ada Avery Morgansten. Dia sebenarnya adalah karakter yang senang bergaul dan termasuk tipe cewe populer. Tapi, karena ada satu kejadian di masa lalunya yang cukup membuat dia depresi, dia kemudian menutup diri dan menghindari segala bentuk hubungan dengan lawan jenis. Nah, disini Avery adalah sosok perempuan yang pintar menyembunyikan emosi, tegar, dan mandiri. Dari luarnya, dia kelihatannya cewe yang strong tapi ternyata dia adalah sosok yang sangat rapuh. Karakter yang paling ga saya suka adalah orang tuanya Avery. Saya benar benar tidak bisa membayangkan kalo ternyata tipe orangtua seperti mereka ini ada (Dan, saya yakin pasti ada.) Mereka adalah sosok orang tua yang hanya mementingkan gengsi dan harta :| Tanpa mempedulikan nasib dan perasaan anaknya. Poor Avery.

Keseluruhan, saya cukup menikmati buku ini. Gaya penulisan Jennifer juga tidak banyak berubah. Masih enak untuk dibaca, mengalir dan smooth. Maka dari itu, saya berikan 4 bintang untuk buku ini xD

“…life wasn’t meant to be perfect. It was messy and sometimes it was a disaster, but there was beauty in the messiness and there could be peace in the disaster.”

Jumat, 18 Juli 2014

[Book Tag] Characters


Haaii Hoooo. Aku kembali lagi untuk menulis postingan non review mwahahaha. Setelah 2 bulan saya vakum nulis blog. Akhirnya saya bisa balik juga. Kmaren setelah saya menulis review Melbourne, saya menyempatkan diri untuk blogwalking ke blognya mba Sulis. Dan saya cukup tertarik untuk membuat postingan book tag yang kali ini membahas tentang karakter. Buat saya, karakter adalah salah satu faktor terbesar seseorang menyukai sebuah buku. Jadi buat saya, penggambaran karakter sangatlah penting dalam pembuatan sebuah cerita. 
Berikut pertanyaan pertanyaannya. Cekidot.

1. Who is the best kick-ass character?
-Katnis Everdeen. Saya suka banget dengan karakter utama di Hunger Games ini. Katnis merupakan sosok perempuan yang berani, tangguh, bertanggung jawab dan rela berkorban untuk keluarganya. 
-Hermione Granger. Walaupun Hermione tidak terlalu ahli dalam hal bertanding seperti halnya Katnis. Tapi saya sungguh kagum terhadap kepeduliannya menolong dan menyelamatkan sahabat sahabatnya. Karakter Hermione yang pintar dan cerdik membuatnya bisa lolos dari berbagai jebakan Batman (eh ._.)

2. Which Character do you most dislike?
Semua karakter yang memungkinkan menjadi orang ketiga/selingkuhan. Mwahahaha

3. If you could date any fictional character who would it be and why?
-Tobias Eaton (Four), Dia adalah salah satu alasan mengapa saya menyukai Divergent selain ceritanya. Karakter yang paling saya nanti nantikan saat menonton filmnya. Walaupun awalnya dia terlihat dingin, tapi ternyata dia adalah sosok yang peduli. Dia juga hot, gagah, suaranya seksi dan pintar. Gada alasan lagi saya ga suka sama Four.
-Daemon Black. Mungkin ada yang belom tau ya tentang karakter satu ini. Di Indonesia pun, bukunya baru mau diterbitkan bulan ini oleh Studiokatabooks. Bisa dibaca reviewnya disini. Saya suka karakter Daemon yang misterius. Walau awalnya dia agak sedikit nyebelin, tapi saya sungguh megap megap saat dia ternyata sangat perhatian dan protective ke Katy. Kebayang gak sih kita pacaran sama orang yang cinta mati sama kita huahaha. 
Sebenarnya masih panjaaang list karakter fiksi yang mau saya pacarin (#DasarMaruk). Yah, hampir semua buku yang saya suka, saya sukaaak sama karakter utama lelakinya. 

Kamis, 17 Juli 2014

Melbourne - Winna Effendi

Melbourne: Rewind
Judul : Melbourne - Rewind
Penulis : Winna Effendi
Penerbit : Gagas Media
Jumlah halaman : 340 halaman
Tahun terbit : 2013
Genre : Fiksi Romance
Harga buku : 41.600 (20% Off)
Bisa dibeli di : bukabuku
Rating : 4/5 stars
Rating Goodreads : 3.80/5 stars


Sinopsis
Pembaca tersayang,

Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare.
Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan.
Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti.
Setiap tempat punya cerita.
Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura.
Enjoy the journey,
EDITOR
Saya sebenarnya telat banget ya, baru bisa mereview buku ini. Tapi buat saya gak masalah sih, yang penting saya masih bisa meninggalkan jejak di blog ini. Awalnya, saya gak terlalu niat untuk membeli buku ini. Karena pengalaman sebelumnya saya membaca buku mba Winna, saya sering kali gagal move on dari buku bukunya. Alhasil, mood saya kadang campur aduk (in a good way) setelah baca buku buku mba Winna. Tidak terkecuali Melbourne ini T.T 

Melbourne kali ini bercerita tentang Laura dan Max. Kedua manusia yang sempat merajut cinta di masa lalu yang kemudian dipertemukan kembali. Max telah menjadi seorang designer cahaya dan Laura sebagai freelancer di salah satu radio di Melbourne. Pertemuan pertemuan mereka diisi dengan nostalgia. Mulai dari kafe tempat mereka bertemu dulu sampai lagu lagu yang sering kali menemani kebersamaan mereka. Konflik muncul, saat Laura menemukan seseorang yang bisa memenuhi ruang hatinya yang kosong pada sosok Evan. Dimana, Evan sendiri adalah pacar sahabat baik Laura. Di sisi lain, Max masih menyimpan rasa pada Laura. Disini, Laura mulai bimbang dengan perasaannya. Dia merasa nyaman saat berada di sisi Max, namun dia terlalu takut akan rasa sakit yang pernah dia rasakan dulu. Dia menyukai Evan karena banyak kesamaan di antara mereka, tapi Evan adalah salah satu pria yang tak bisa ia miliki.

Dari awal saya baca buku ini, saya langsung jatuh cinta pada Max. Saya suka sekali dengan ocehan Max tentang cahaya. Max adalah salah satu karakter yang unik yang pernah saya baca. Saya amat menikmati setiap halaman demi halaman kebersamaan Max dan Laura. Yang kemudian, harus sedikit terganggu karena kehadiran sosok Evan. Saya mulai waswas dan takut, kalau kalau buku ini berakhir dengan sad ending. Untungnya hubungan Laura dan Evan tidak seburuk yang saya kira. Evan bukanlah karakter annoying yang meninggalkan pacar demi sahabat pacarnya (lah ._.). Yang jelas, saya bersyukur sekali mba Winna tidak membiarkan hubungan Laura dan Evan melenceng terlalu jauh. Penuturan dan gaya cerita mba Winna masih sama seperti buku buku sebelumnya. Sweet, melankolis dan dalem. Buku ini adalah salah satu buku STPC favorit saya setelah Paris dan Bangkok. 

Quote favorit saya :

"Gue ngiri sama orang kaya lo, Max, yang punya rencana untuk masa depan dan tahu apa langkah selanjutnya yang harus diambil. What if I never get to decide what I want? What if I never know what I can be? What If I spend the rest of my life not knowing any of that?"

"But there's also something nice in not knowing, you know? Dalam keindahannya sendiri, masa depan akan jadi kejutan. Kita nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, baik maupun buruk. Dan, ada satu hal yang gue tahu pasti, lo akan selalu punya gue, dalam setiap langkah menuju ketidaktahuan itu."