Laman

Senin, 24 Desember 2012

[Review] Lapis Lazuli - Fenny Wong



Judul : Lapis Lazuli
Penulis : Fenny Wong
Penerbit : Diva Press
Jumlah Halaman : 360 halaman
Terbit : Oktober 2012
Rating : 4/5 stars

 “Karena aku tahu di ujung cinta ini tidak ada kebahagiaan, tapi aku tetap jatuh ke dalamnya.”

Pertempuran antara kedua kerajaan yang telah lama berseteru tak terelakkan. Sang putra mahkota, Aran, harus membuktikan bahwa ia memang layak menggantikan posisi ayahandanya. Menjadi raja di Gondvana. Namun, sebelum semua takhta dan kekuasaan beralih padanya, pertempuran dengan Luraxia menjadi ajang pembuktiannya.
Hal yang tabu bagi kerajaan, apabila mengetahui putra mahkotanya menaruh hati pada seorang putri dari kerajaan yang telah lama menjadi rival. Cobaan terberat dirasakan Lethia, ketika ia harus membohongi diri bahwa ia sebenarnya mencintai Aran.
Pertempuran demi pertempuran antara kedua kerajaan, memaksa Aran dan Lethia harus berpisah selama dua tahun. Tak lama, Aran yang mendapatkan kabar bahwa Lethia, wanita yang ia cintai mati karena bunuh diri. Hal ini semakin menambah parah sakit yang ia derita karena terluka saat berada di medan laga.
Kepercayaan Lethia kepada Aran, dan intuisi Aran akan keberadaan kekasihnya itu membawa hal yang tak akan pernah dibayangkan oleh orang-orang yang berada di sekitar mereka.
Apa kau bersedia menungguku? Walau pada hari aku menjemputmu, tidak ada yang bisa aku persembahkan padamu?
Tiada takhta, tiada harta, hanya cinta dariku.

Buku ini menceritakan tentang apa?
Kisah bermula dari dua kerajaan besar Gondvana dan Luraxia. Gondvana di pimpin oleh Raja Aldebaran Cebalrai I memiliki 2 orang anak bernama Alnilam Cebalrai dan Aldebaran Cebalrai II. Dari kerajaan Luraxia sendiri dipimpin oleh Raja Gallien yang memiliki 4 anak diantaranya ; Hugues Desmares anak tertua dan penguasa Intan; Rauffe Desmares , terlicik dan memilih pengaruh kuat di Algorab ; Balvier Desmares, Anak resmi dari Sang Ratu dan diakui oleh penasehat2 kerajaan; Arleth Blancia Desmares ;putri satu satunya Raja Gallien. Kedua kerajaan besar yang saling memusuhi dan menyipan dendam, karena dimasa lampau Nilam putri sulung Raja Aldebaran mati di tangan raja Luraxia. Namun setelah Raja Gallien meninggal, Luraxia memiliki 3 raja sekaligus dan membagi wilayahnya.


Kerajaan Gondvana yang mengetahui keadaan Luraxia sekarang berniat menyerbu Luraxia seperti apa yang dilakukan Luraxia dahulu kala terhadap Gondvana. Namun hal tersebut ditolak Raja Aldebaran I. Untuk mengajak Gondvana berdamai, Hugues Desmares berinisiatif untuk memberikan intan intan kepada Gondvana dalam jumlah besar. Namun, Raja Aldebaran tidak hanya ingin Intan intan Luraxia, namun juga disertai Arleth Blancia Desmares putri bungsu Desmares.

Di saat itulah pertemuan pertemuan Lethia dan Aran semakin intens. Tumbuh percikan rasa sayang di hati keduanya. Sementara di Luraxia, Situasi memanas antara 3 bersaudara Desmares. Dimana Balvier juga merencanakan menyerang Gondvana untuk menyelamatkan Lethia.

Untuk selanjutnya, Alangkah lebih baik membaca sendiri lanjutannya di Lapis lazuli :p

Bagaimana dengan Gaya bahasa dan cover?
Setelah selesai membaca buku ini, saya benar benar jatuh cinta terhadap gaya penulisannya. Bahasanya tidak terlalu sering dipakai dalam kehidupan sehari sehari. Namun bahasanya cukup bisa dimengerti dan menjadikan ciri khas Mbak Fenny. Untuk covernya sendiri saya ngerasa oke dan cocok cocok saja. Covernya pas dengan apa yang diceritakan dalam novel ini.

Bagian Favorit?
Bagian favorit saya dalam buku ini adalah, tentu saja bagian Aran-Lethia entah di istana atau pun dibagian ending yang begitu manis. Dan saat Rauffe meninggal :D

Kesan dalam buku ini?
Yang saya dapatkan, setelah membaca buku ini saya merasakan betapa kuatnya hubungan kaka adik antara Lethia dan Balvier. Betapa Balvier rela menghadang peluru untuk menyelamatkan Lethia. Pkoknya hubungan mereka sungguh membuat saya terharu. Dan saya begitu terkesan atas perjuangan Aran untuk Lethia agar tetap hidup.

"Kau tahu, aku akan selalu memilihmu, seberapa lama pun aku harus menunggu.."
Buku ini dikemas dengan manis, jadi saya dengan senang hati merekomendasikan buku ini kepada para pembaca.

1 komentar: