Laman

Senin, 09 Desember 2013

[Review] Listed #1-6 - Noelle Adams


Listed: Volume I (Listed, #1)
Listed: Volume III (Listed, #3)Listed: Volume II (Listed, #2)


Listed: Volume IV (Listed, #4)Listed: Volume V (Listed, #5)Listed: Volume VI (Listed, #6)

Judul : Listed
Penulis : Noelle Adams
Bahasa : Inggris
Tahun terbit : 2013
Ratings : 3/5 stars

Emily telah didagnosis mengidap virus langka yang akan berujung kematian. Dia diprediksi tidak bisa hidup lama, dan hanya bisa hidup 3 bulan lagi. Saat berumur 12 tahun, Emily sempat menulis hal hal yang ingin dilakukan sebelum dia meninggal. Dan dia bertekad untuk mewujudkan hal hal yang telah dia tulis menjadi kenyataan. Hal yang ingin dia lakukan berada pada daftar pertama yaitu Menikah. Dia memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan Paul Marino untuk mewujudkan daftar keinginannya yang pertama.

Paul Marino adalah tetangga Emily yang terlahir sebagai orang kaya raya. Sang ibu yang telah meninggal dunia dua tahun yang lalu  memberikan semua hartanya kepada Paul. Paul sendiri memiliki ayah yang kriminal bernama Vincent Marino. Vincent Marino ditangkap karena terlibat dalam penjualan obat obat terlarang dan juga diduga sebagai dalang pembakaran rumah milik Emily. Maka dari itu, Emily membuat  kesepakatan dengan Paul untuk membantunya mewujudkan ‘bucket list’ milik Emily dan sebagai timbal balik, Emily akan bersaksi pada persidangan Vincent Marino.


Paul dan Emily menikmati peran baru mereka sebagai suami istri. Paul membantu mewujudkan hal hal yang berada di daftar keinginan sebelum istrinya meninggal. Hingga seiring waktu, Paul menyadari bahwa Paul sangat menikmati waktu waktu yang dihabiskan bersama Emily. Paul menghubungi rekan detektif dan dokternya untuk menelusuri virus yang ada pada tubuh Emily. Hingga suatu rencana terlintas di pikirannya, yaitu pergi menemui sang Ayah di penjara. Selama ini Paul sudah mencurigai sang Ayah sebagai dalang dari pembuatan virus langka yang telah membuat bibi Emily meninggal terlebih dahulu. Hingga sebuah ‘laporan virus misterius’ yang berhasil ditemukan oleh tim detektifnya di laboratorium milik sang ayah. Paul mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan sang istri yang sangat dicintainya.

He liked being married. He liked being a husband. And he loved Emily more than anything in the world.

Hingga saat mereka melakukan perjalanan terakhir ke Hawai untuk mendaki gunung. Keadaan Emily semakin memburuk atau bisa dibilang di titik paling buruk. Emily demam tinggi hingga mengigau dan tidak sadarkan diri.

For a moment, he was swallowed up by the helplessness. His wife was dying. She was dying in front of his eyes, and there was nothing in the world he could do to stop it.

Hingga beberapa hari, keadaan Emily lebih baik dari sebelumnya. Namun Emily masih tetap merasa lelah dan tak bisa bangkit dari tempat tidur. Emily masih mengingat daftarnya yang masih menyisakan 1 hal yang belum dia lakukan. Membaca Hamlet yang ditulis oleh Shakespeare. Paul pun membacakannya untuk Emily setiap hari. Karena bantuan Paul, Emily berhasil mencoret 14 hal yang harus dilakukan sebelum dia meninggal.

I can’t stand to leave you alone, Paul.” Her face was pressed against his shoulder. “But I’m so, so tired.”
“You haven’t left me,” he said thickly. “You haven’t let me yet.”
“I know, but it won’t be long. I’m trying to hold on for you, and I’ll try new treatments for you, but I’m just so tired.”
She sounded more than tired. She sounded battered. He wanted to beg her to stay with him, the way he had in Hawaii. There were limits, after all, to how far he could go, how much he could give.
“I want you to do what’s best for you. Don’t do anything for me. Think about you. Not me.”
****
Pertama kali saya tahu ini dari goodreads, tidak sengaja melihat buku buku ini timeline. Saya baca synopsis dan review reviewnya dan saya putuskan untuk mendownload ebooknya dan membacanya. Jadi satu buku ini hanya terdiri dari 3/4 bab, lebih panjang dari novella menurut saya. Dan ceritanya sebenarnya mudah ketebak, cuman saya tetep terusiin aja :) karena sepertinya saya sudah tersihir oleh chemistry diantara Paul-Emily. Saya juga suka sama gaya ceritanya dan jalan cerita yang ditulis oleh mba Adam ini, tidak terlalu cepat dan smooth. Walaupun, saya bisa simpulkan bahwa karakter Paul adalah sosok hero yang too good to be true. Dan yang paling (agak) gaenaknya adalah kenapa harus dipecah jadi 6 buku? -..- Jadi serasa baca komik. Walaupun tanpa gambar sih ya hahaha. Dan saya ga begitu suka karakter Emily saat sedang insecure. Nyebeliin. Jelas jelas Paul cinta mateek sama dia, dia masih tetep takut ini takut itu. Aah namanya juga cewek deng ya :) Saya baru pertama kali ini baca buku bukunya mba Adam. And I like it :) Saya paling suka vol ke 4-5-6. Vol ke 4 saya mudah mulai berkaca kaca melihat ‘sakit’nya Emily. Mulai vol ke 5 saya udah mulai netesin air mata dan terharu dengan perjuangan Paul :”) Dan vol ke 6 saya sorak soraak!! 
Hahaha xD Untuk yang suka romance yang bikin mata memanas, mungkin saya bisa merekomendasikan ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar