Laman

Jumat, 21 November 2014

Daughter of Smoke & Bone - Laini Taylor


Daughter of Smoke and Bone - Dari Asap dan Tulang
Judul : Daughter of Smoke & Bone
Penulis : Laini Taylor
Penerjemah : Primadonna Angela
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 485 halaman
Tahun terbit : 2012
Genre : Fantasi, Young Adult, Paranormal Romance
Rating : 4/5 stars
Rating Goodreads : 4.06/5 stars


Sinopsis
Pada zaman dahulu,seorang malaikat dan iblis jatuh cinta.Kisah cinta mereka tidak berakhir indah.
Langit terbelah dan banyak sosok asing berwajah rupawan turun ke bumi, menyembunyikan sayap api mereka dalam ilusi agar bisa berbaur dengan manusia. Birai-birai pintu di penjuru dunia mereka tandai dengan cap tangan hitam yang melesak terbakar pada kayu atau logam.
Sementara itu, di suatu tempat di Praha, Karou, gadis 17 tahun, siswa sekolah seni di Praha, menjalani kehidupannya yang tampak normal. Tetapi ia selalu membawa-bawa buku sketsanya yang berisi gambar monster-monster aneh dan menyeramkan––chimaera yang merupakan makhkluk terdekat yang ia punya sebagai keluarga.
Kehidupan Karou akan berubah dalam semalam. Tanpa ia sadari, peperangan antardua dunia yang kejam akan melibatkan dirinya.

Karou. Seorang gadis berusia 17 tahun yang juga mahasiswi seni di Praha. Berambut biru, berkaki jenjang, dan langsing seperti balerina. Ia suka sekali melukis. Dia sering menggambar hal hal yang ia temui. Salah satunya adalah menggambar dunia Brimstone, yang menurut teman temannya mereka adalah karangan fantasi Karou. Tapi, hanya Karou yang tahu, bahwa Brimstone itu nyata. Bahwa mereka adalah chimaera dan orang-orang yang paling dekat dengan Karou. Ada Issa, sosok perempuan berwujud ular dari dari pinggang ke bawah, memiliki tudung dan taring kobra, serta wajah malaikat. Twiga yang berleher jerapah, dan mengenakan kaca pembesar ahli permata yang terpasang di salah satu matanya. Yasri, yang berparuh burung kakatua dan bermata manusia. Dan Brimstone yang berbadan besar dan memiliki tanduk kambing-yang selalu menjadi bintang di sketsa Karou.


Brimstone selalu membutuhkan Karou. Dia selalu mengirim Kishmish, burung kepercayaan Brimstone untuk menyampaikan pesan -biasanya pesan untuk ke toko Brimstone untuk melaksanakan tugasnya. Tugas Karou adalah mencari gigi, entah itu gigi manusia atau hewan.  Pernah suatu kali, ia dikirimkan ke Paris untuk memenangkan lelang sebuah gading Gajah dan harus menyeretnya sepanjang jalan ke stasiun dimana portal yang menghubungkan 'suatu tempat' itu berada. Portal itu adalah pintu iblis ke dunia manusia yang memungkin Karou menjalankan tugasnya ke berbagai belahan dunia. Hingga pada suatu hari, setelah menyelesaikan tugasnya, ia melihat cap tangan yang terbakar di pintu menuju toko Brimstone. Namun, ia tidak sempat bertanya kepada Issa karena harus kembali ke dunia manusianya. 

Karena begitu sibuk dengan tugasnya membantu Brimstone, ia harus bolos kuliah beberapa hari, dan meninggalkan sahabatnya, Zuzana sendirian. Ia sangat menyadari bahwa Zuzana pasti merasa dia tak benar benar mengenal Karou karena sifatnya yang sering menghilang, Untuk menebus kesalahannya, ia kemudian mengajak Zuzana nongkrong di kafe kesukaan mereka, Poison dan sejenak tak memikirkan cap tangan terbakar dan menikmati dunia manusianya. Di tengah keasyikan mereka mengobrol, datanglah Kishmish membawa pesan untuk Karou, agar dirinya segera berangkat ke toko Brimstone. Karou sedikit mengulur waktu karena tak enak pada Zuzana. Dan secara tiba tiba pesan itu bertuliskan Please?-mengutip perkataan Karou bahwa Brimstone tak pernah sekalipun memohon kepadanya. Karou panik dan terpaksa harus meninggalkan Zuzana dan bergegas ke toko Brimstone. 

Di tempat lain, seorang seraph berwajah rupawan dan berperawakan tinggi sedang menyelesaikan tugasnya menutup portal Iblis ke dunia manusia dengan apinya. Dua malaikat lainnya juga sedang menyelesaikan tugas seperti dirinya. Setelah ini, setelah tugasnya selesai tak ada lagi portal Iblis yang menghubungkan dunia manusia. Dengan begitu, ia bisa menghancurkan dunia iblis untuk membalas dendam dan hidup damai.

Tugas Karou selanjutnya adalah mengambil gigi (lagi) dari Izil, seorang pelanggan Brimstone di Jemma El F-na, Maroko. Ia hampir menyelesaikan tugasnya dengan baik dan berbalik pulang. Saat ternyata ia menyadari di balik punggung Izil ada makhluk yang tak lagi kasatmata. Makhluk itu meracau bahwa ada saudaranya disini yang akan menolongnya, yang akan membebaskannya. Kemudian sesuatu menyadarkan Izil.

"Malak!" serunya, menunjuk peri itu. "Malak!"
Malaikat.
Malaikat?
"Aku mengenalmu, burung jiwa yang mematikan! Aku tahu siapa kau!" Izil menoleh pada Karou  dan berkata dengan mendesak, "Karou-anak perempuan-Wishmonger, kau harus menemui Brimstone. Beritahu dia para seraphim ada di sini. Mereka sudah kembali. Kau harus memperingatkannya!Lari, Nak. Lari!"
Dan Karou pun berlari. 

Namun, sang malaikat (bernama Akiva) mengejarnya dan Karou berusaha sekuat tenaga untuk kabur darinya. Karou menyentuh Akiva dengan telapak tangannya, dan kemudian sesuatu terjadi. Akiva kesakiran. Telapak tangannya yang memiliki tato mata memberikan efek kepada Akiva. Akiva pun sangat kaget terhadap serangan Karou. Bagaimana mungkin seorang manusia memiliki hamsa? Lantas, Siapakah sebenarnya Karou? 

********

Wooohoooo. Finally dibaca juga dan selesaai buku ini. Menghabiskan 3 jam untuk membaca buku ini yang kemudian membuat mata saya teler berat, tapi itu semua worth it lah. Saya suka banget dengan world buildingnya. Semua makhluknya, chimaera, seraphnya yang unik dan memiliki cerita tersendiri. Buku ini sungguh kaya dengan deskripsi, latar, dan tokohnya. Dari awal membaca buku ini, sebenarnya saya sudah sangat menyukai karakter Karou. Walau secara fisik, ia sepertinya wanita yang sempurna ya. Bergerak aja udah kayak ballerina #eh. Saya suka sekali dengan karakter Karou yang sedikit nyleneh dengan tato tatonya di tubuhnya dan sketsanya. Saya juga merasakan empati terhadap Karou yang sering merasakan kesepian tinggal di flatnya karena tak bisa mampir secara bebas ke toko Brimstone -dimana ia dibesarkan disana. Hiks, saya malah jadi kasihan juga sama karakter yang satu ini. Hingga kemudian saya bertemu dengan Akiva, malaikat yang ingin membalas dendam atas kematian wanita yang dicintainya.-Madrigal (Awalnya saya agak agak sedih, takut takut Akiva gagal move on. Tapi ternyata ternyata hihihi #nospoiler). Di tengah buku, sebenernya saya udah menebak nebak, dan Yay! tebakan saya benar. Mwahahaha. Membaca buku ini sungguh seruu, karena di ceritakan dari sudut pandang ketiga jadi yah, semua diceritakan dengan apik, runtut, dan detail. Cerita cerita flashback menjelang akhir cerita juga kereen banget. Kita setidaknya diberikan jawaban apa yang sebenarnya terjadi pada Akiva di masa lalu. Membaca buku ini juga membuat saya gregetan, gemes dan melongo karena kaget. Dan sekarang saya sungguh tidak sabar membaca buku yang kedua. Yay! Oh, tugas jangan kau datang saat aku akan membaca buku kedua ini, hiks. Yang jelas, buku ini amat sangat worth it untuk dibaca. 4 bintang untuk Dunia Akiva dan Karou :D 


1 komentar: