Laman

Senin, 22 Desember 2014

Walking After You - Windry Ramadhina

Walking After YouJudul : Walking After You
Penulis : Windry Ramadhina
Penerbit : Gagas Media
Jumlah halaman : 328 halaman
Tahun terbit : 2014
Genre : Romance
Rating : 3/5 stars
Rating goodreads : 4.25/5 stars



Sinopsis
Masa lalu akan tetap ada. Kau tidak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.
Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa-doa yang terbang ke langit. Doa-doa yang lupa kembali kepadanya.
An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu berhari-hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang tak bisa ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.
Pernahkan kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka.
Mungkin, kisah An seperti kisahmu.Diam-diam, doa yang sama masih kau tunggu.



Buku ini dibuka oleh prolog yang mengisahkan tentang sepasang saudara kembar di masa kecil. Arlet dan Anise. Keduanya merupakan kembar identik. Arlet menyukai segala jenis kue dan bercita cita menjadi koki pembuat kue. Berbeda dengan kembarannya, An lebih menyukai aroma tomat, pasta dan masakan masakan Italia. Dan mereka bermimpi untuk membuat Trattoria suatu hari nanti.

Waktu telah berlalu dengan cepat dan kehidupan mereka tidak lagi sama. An telah menjadi wanita dewasa yang saat ini sedang mengejar impian sang adik untuk menjadi koki pembuat kue. Galuh, sepupunya memperbolehkannya bekerja di toko kue miliknya yang bernama Afternoon Tea. An bekerja sebagai asisten koki. Koki utama di Afternoon Tea bernama Julian, laki laki muda yang handal dalam membuat kue, perfeksionis, kaku, dan sedikit temperamen. Hari pertama An sangatlah kacau, belum genap satu hari dia bekerja di Afternoon Tea, dia berhasil membuat Julian naik pitam karena dia mengaduk adonan caramel yang sedang dipanaskan. Hari pertama, An sudah membuat Julian mengusirnya dari dapur. 


Hari demi hari dijalankan An demi mewujudkan mimpi Arlet. Walau dia sering membuat Julian marah karena ulahnya di dapur, An berusaha keras untuk selalu melakukannya dengan benar. Hingga datanglah seorang gadis misterius bernama Ayu yang mampir ke Afternoon Tea. Mengutip kata Galuh, Ayu si pembawa hujan. Kedatangan Ayu selalu saja bersamaan dengan hujan turun. Dan anehnya, ia selalu memesan kue yang sama, shouffle cokelat dan tak pernah sekali pun menyentuhnya. 

Alhasil, An lah yang sering memakan shouffle cokelat yang tak tersentuh Ayu. Hingga kemudian ia teringat pada Arlet yang bisa membuat shouffle. An sudah berkali kali membuat shouffle berdasarkan resep yang ada di buku Arlet. Namun, tetap saja masih tidak bisa diterima oleh Julian. Maka dari itu lah, An meminta Julian untuk mengajari membuat shouffle. Dan mulailah mereka kemudian melakukan kencan tanda kutip mengajari An membuat shouffle dan mencicipi masakan Italia buatan An. 

Hingga suatu hari, seseorang dari masa lalu An datang ke Afternoon Tea. Seorang pria penyuka salsa dan juga pria yang dicintainya di masa lalu, Jinendra. Kedatangan Jinendra mengobrak abrik pertahanan An. Dia sempat mengejar Jinendra ke luar toko, namun seluruh indra tubuhnya mengunci dan otaknya serasa berhenti bekerja. Ia rindu, tapi dia tidak bisa melakukan ini.

Bagaimana kelanjutan hubungan An dan Julian? Dan sebenarnya apakah yang terjadi pada masa lalu An? Mengapa dia harus mencoba mewujudkan mimpi sang adik, bukan mimpinya sendiri?

*******

Windry Ramadhina merupakan salah satu penulis favorit saya yang hukumnya wajib membaca buku bukunya. Saya langsung melahap buku ini dalam waktu 3 jam setelah bukunya tiba. Saya masih menyukai gaya bercerita mba Windry yang rapi, detail dan manis. Ide ceritanya lebih complicated dibanding dengan buku sebelumnya. Detail tentang dunia masak memasak kue benar benar berhasil membuat saya lapar dan ingin sesekali mencoba, walau saya yakin saya tidak memiliki tangan pembuat kue T.T. Untuk karakter An sendiri merupakan karakter yang sedikit complicated, saya agak sedikit gemas terhadap An saat dirinya masih saja keras kepala untuk terus mewujudkan mimpi Arlet, padahal dia tahu, dia tidak memiliki bakat untuk membuat kue. Walau sudah diingatkan dengan Galuh ditambah dengan hinaan Julian, An masih tetap saja maju terus pantang mundur. Hingga ia dipecat dari Afternoon Tea, baru dia sadar kalo dia harus mengejar mimpinya sendiri --". Dan untuk karakter Julian, saya bingung mau ngomong apa. Karena OMG, dia juteek bangeet siih, sinis pula. Untung An tipe cewek berhati baja yak, mungkin kalo aku yang menghadapi Julian udah aku uyel uyel dan setiap hari nangis ngadepin dia. Walau dia perlahan lahan menunjukkan sikap bahwa dia perhatian, tapi tetap saja yaa buat apa perhatian kalo setiap hari omongannya bikin tekanan batin? hahahaha.  Tapi, lucu juga sih membaca interaksi An dengan Julian yang menggoda Julian hingga pipi Julian sampai bersemu merah, jutek-jutek gitu ternyaa bisa malu juga ternyata :p. Dan untuk karakter Jinendra. Oh, Jinendraku yang malang. Tak perlu bersedih tak bisa mendapatkan hati An, kau masih bisa mendapatkan hatikuuuuu~#dikeplak. Di buku ini juga terdapat sisipan kisah Ayu dan Gilang yang sebelumnya bisa ditemukan di London-Angel. 

Intinya, buku ini menceritakan tentang mimpi, cinta, hujan, dan masa lalu. Mimpi An yang harus dibayang bayangi masa lalu. Cinta yang ia dapatkan di tempat yang tak pernah ia bayangkan. Hujan yang membantu An berpikir tentang segalanya yang terjadi di hidupnya. Dan masa lalu yang harus ia selesaikan agar ia bisa keluar dari rasa bersalahnya. 

3 bintang untuk shouffle Julian....

3 komentar:

  1. whoaaa..udah kepengen baca cuma pesananku belum nyampe..
    asyiik, ada Ayu dan Gilangnya.. *tambah penasaran ceritanya seperti apa*

    BalasHapus