Judul : Endorphin - a dose of happiness
Penulis : Pramesti Ratna
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 232 halaman
Ratings ; 3/5 stars
Kalau deritanya hilang, ingatan akan hal yang menyakitkan dan mengerikan tidak pernah akan hilang...
Menurut Byanca, perbedaan antara genius dan gila tipis sekali. Buktinya, pria yang katanya aktor andal sekaligus penyanyi Korea itu, Kim Jeonha, lebih suka menyerahkan pengambilan keputusan pada Mr. Gonzales yang ternyata adalah... kucing gendut peliharaannya. Dan Byanca harus rela mengejar-ngejar Jeonha selama mengerjakan biografi pria itu. Bagaimanapun, itu lebih baik daripada terus-menerus teringat pada mimpi buruk masa lalu.
Sementara itu, Jeonha merasa kehadiran Byanca membuat hidupnya tidak tenang lagi. Apalagi gadis Indonesia itu mengusulkan agar ia menceritakan kisah cintanya dalam biografi––satu hal yang paling tak ingin ia ingat, apalagi ia ungkit. Baginya, rasa sakit dan kebencian yang diakibatkan hal tersebut masih menyengsarakan, membuatnya hidup dalam dua neraka: kehilangan dan kesepian.
Namun tanpa sadar Byanca dan Jeonha jadi saling menguatkan. Mereka kembali bangkit, mencari kebahagiaan yang pernah hilang...
Semuanya
diawali saat Byanca mendapat
tawaran dari direktur JT Entertainment untuk mengerjakan sebuah proyek di
Seoul: yaitu membuat sebuah biografi salah satu aktor/penyanyi yang sangat
terkenal bernamaJeonha. Byanca
menerima tawaran tersebut dengan harapan ia dapat melupakan masa lalunya yang
pahit di Indonesia. Namun ia sama sekali tidak menyangka apa yang akan ia
hadapi saat tiba di Seoul. Pertemuan pertamanya dengan Jeonha bisa dibilang
sangat berkesan; dengan penampilan Jeonha yang berambut pirang, mengenakan syal shocking
pink, perangainya yang kasar sekaligus seenaknya sendiri, memperlakukan
kucingnya - Mr. Gonzales - sebagai juru bicara sekaligus penasihat; semuanya
benar-benar membuat Byanca sakit kepala. Akan tetapi, tanpa keduanya sadari,
mereka mempunyai kesamaan: Byanca
dan Jeonha sama-sama memliki masa lalu yang gelap dan mereka sedang berusaha
mencari kembali endorfin mereka yang hilang.