Rabu, 06 Mei 2015

All I (N)ever Wanted by Maida Ivana

All I (N)ever WantedJudul : All I N(ever) Wanted
Penulis : Maida Ivana
Penerbit : Ice Cube, KPG
Jumlah halaman : 276 halaman
Tahun terbit : 2015
Genre : Young Adult
Rating : 2/5 stars
Rating goodreads : 3.85/5 stars


Sinopsis
 “Di ruang Kepala Sekolah,” mata besar Sandy berbinar-binar. Dia memberi jeda untuk membuat efek dramatis. “Ada anak baru yang lagi ngamuk!”
“Hah?” Aku menarik Sandy mendekat ke arahku. Ini gosip kelas atas!
“Iya, beneran. Waktu aku lewat ruang Kepala Sekolah, suaranya kedengeran jelas! Dan tahu, nggak, sih? Kata bapak di ruang administrasi, anak baru itu pindahan dari SMA Saint Francis!”
Sebentar. Anak baru pindahan dari Saint Francis yang berani berteriak-teriak pada orang yang lebih tua? Sepertinya, di dunia ini hanya ada satu jenis orang yang seperti itu....
Tidak naik kelas, tinggal di asrama yang seperti penjara, terlibat cinta segitiga, dan harus bersaing dengan sahabatnya di lomba tari. Trix pikir hidupnya tidak bisa lebih rumit lagi dari ini. Namun kedatangan Jo, sepupunya, membuat hidup Trix jadi lebih kacau berpuluh kali lipat. Trix pontang-panting membantu orangtua Jo untuk mengawasi cewek itu agar tidak membuat masalah dan berbaikan dengan ibu tirinya. Yang Trix inginkan hanyalah menjalani masa SMA dengan tenang dan membuat hidupnya lebih berharga. Tapi ketika Trix mulai mengambil langkah, keinginan sederhananya malah berubah menjadi mimpi buruk yang membuatnya kehilangan banyak hal. 


Buku ini bercerita tentang Trix, seorang siswi di SMA Fiore dimana SMA Fiore adalah SMA berasrama yang terkenal dengan PR yang bejibun dan persaingannya yang ketat. Trix sangat menderita bersekolah di SMA ini karena dia tidak suka dikekang dan terus menerus harus belajar. Alhasil, Trix tidak naik kelas dan penderitaannya harus bertambah karena dia harus mengikuti pelajaran tambahan ini itu. Di sisi lain, Trix juga menemukan kebahagiaan pada kegiatan kegiatan ekskul yang diikutinya seperti menari dan menjadi anggota magang OSIS. Ditambah dengan dia punya banyak teman yang selalu setia menghibur dan berada di sisinya. Sahabatnya yang paling dekat adalah Ramona. Ramona juga memiliki hobi yang sama dengannya, yaitu menari dan merupakan salah satu murid yang pintar di SMA Fiore, Ramona juga tak  jarang mengajarinya untuk memahami pelajaran yang Trix yang tak paham.

Hingga suatu hari, sepupu Trix yang bernama Jo secara mendadak dipindahkan ke SMA Fiore dari SMA Saint Francis atas perintah ayah Jo. Jo yang telah dikeluarkan dari SMA sebelumnya karena dituduh membully temannya menolak mentah mentah hingga mengehohkan seisi SMA Fiore. Trix pun juga mendapat tugas dari Om Thomas, ayah Jo untuk mencoba berbicara dan membuat Jo betah bersekolah di SMA Fiore. 

Konflik dimulai saat kompetisi menari yang diadakan di SMA Fiore. Ramona dan Trix harus berkompetisi untuk memnangkan kompetisi. Namun tak disangka sesuatu yang terjadi di kompetisi tersebut membuat Ramona membenci Trix.

Akankah persahabatan Ramona dan Trix akan membaik seiring waktu? Bagaimana dengan Trix yang harus menghadapi Jo yang suka memberontak?

******
Untuk seorang penulis pemula, buku ini lumayaan. Gaya penceritaan cukup luwes dan ringan. Buku ini kental dengan tema persahabatannya. Buku ini juga cukup bisa menggambarkan bagaimana kehidupan asrama. 

Namun sayang, saya tidak terlalu merasakan 'feel' saat membaca buku ini. Mungkin karena karakter pendukungnya terlalu banyak sehingga kurang terfokus dan karakter utama kurang tergali. Karakter Trix dsini sudah cukup bagus digambarkan, namun saya masih kurang simpati terhadapnya. Saya merasa kurang sreg dengan sikapnya yang merasa harus bertanggung jawab dengan semua masalah yang ada. Walaupun begitu, saya menyukai karakter Trix yang peduli dengan teman temannya. Saya malah lebih tertarik dengan karakter Jo yang cenderung lebih memberontak, ceplas ceplos, namun memiliki luka batin karena kecewa dengan papanya. 

Ada beberapa hal yang membuat saya kurang suka dengan buku ini. Yang pertama adalah karakter para guru guru di SMA Fiore terkesan childish dan lebay. Emm saya tahu sih, ini sekolah dengan peraturan ketat. Tapi harusnya sebagai Kepala Sekolah harus objektif dong. Jangan cuma karena laporan A yang mengatakan bahwa B bersalah, Kepala Sekolah langsung menjatuhi B hukuman. Perlu didengarkan dari dua sisi, apalagi di buku ini, Kepala Sekolah gak mau tau alasan mereka sebenarnya. Kepala Sekolah macam apa ini, jahat banget :( Yang kedua, karakter Bastian yang kurang diperluas. Awalnya saya ngira buku ini ada romancenya, ternyata perkiraan saya salah banget. Porsi romance bisa dibilang 0.5 % saja. Walaupun begitu, buku ini cocok sekali dengan para remaja. Berhubung saya sekarang sudah masuk kategori New Adult (Ciyeee) jadi agak sedikit aneh membaca buku buku bergenre teenlit/young adult.

Semoga buku buku selanjutnya bisa lebih baik dari ini dan tetap semangat menulisnya <3








Tidak ada komentar:

Posting Komentar