Selasa, 20 Januari 2015

Never Never (Never Never #1) by Colleen Hoover & Tarryn Fisher

Never Never (Never Never, #1)Judul : Never Never
Penulis : Colleen Hoover & Tarryn Fisher
Penerbit : Hoover Ink
Bahasa : Inggris
Jumlah halaman : 140 halaman
Tahun terbit : 2015
Genre : Young Adult, Romance, Mystery
Rating : 3/5 stars
Rating goodreads : 4.39/5 stars



Sinopsis
Best friends since they could walk. In love since the age of fourteen. Complete strangers since this morning. He'll do anything to remember. She'll do anything to forget. 





Where is this? Why can’t I remember?
“Charlie!” someone hisses. I look around.
Who is Charlie? Which one is Charlie?
There are so many kids; blond hair, ratty hair, brown hair, glasses, no glasses…
A man walks in carrying a briefcase. He sets it on the desk.
The teacher. I am in a classroom, and that is the teacher. High school or college, I wonder. 
I stand up suddenly. I’m in the wrong place. Everyone is sitting, but I’m standing…walking.

Charlie Wynwood tiba tiba kehilangan memorinya di tengah jam sekolahnya tanpa sebab. Dia tidak tahu tempat dia berada, siapa orang orang di sekitarnya, bahkan identitas dirinya pun dia tidak tahu. Dia hanya mengikuti apa yang dikatakan teman temannya, seperti ke kantin saat jam istirahat dan berpegangan tangan dengan sang pacar. Charlie seperti makhluk asing yang ditempelkan ke tubuh Charlie. Hal ini juga terjadi pada sang pacar, Silas Nash. Silas juga tiba tiba kehilangan memorinya di waktu yang sama dengan Charlie. Dia tidak ingat tentang dia sebagai pemain sepakbola, dia juga tidak ingat dengan teman temannya dan sang pacar. Keduanya kemudian sama sama tahu kalau ternyata mereka kehilangan memori. Mereka mulai mencari tahu dengan mencari identitas diri di dompet, mulai dari nama, alamat mereka, dan berbagai informasi diri yang mereka butuhkan.


Silas berhasil menemukan rumahnya. Mereka mulai mencari tahu di kamar Silas, mereka menemukan kamera-yang berarti Silas sangat menyukai fotografi dan berbagai foto Silas bersama Charlie, ini juga menandakan bahwa hubungan mereka sudah cukup lama. Mereka sempat menanyakan hal ini pada pembantu Silas, Ezra yang cukup dekat dengan mereka. Ezra mengatakan bahwa Silas sudah menyukai Charlie sejak dia bisa berjalan. Ini juga menandakan bahwa mereka juga merupakan teman kecil. Mereka kemudian memutuskan untuk menemukan rumah Charlie. Setelah menemukan rumah yang diyakini sebagai rumah Charlie, Charlie kemudian mulai mencari tahu. Ternyata, ibunya merupakan seorang alcoholic yang kerap marah marah dan teler. Charlie kemudian menemukan journal adiknya yang berisi tentang betapa bencinya dia terhadap Charlie. Ini juga membuat Charlie terkejut dan mengira ngira apakah Charlie dulu sebegitu buruknya? Lama kelamaan Charlie juga mengetahui bahwa sang ayah berada di penjara. Hidup Charlie benar benar berantakan. 

Pencarian mereka berlanjut dengan mendekati adik Silas, Landon. Dari Landon, mereka pun tahu bahwa mereka telah berpacaran selama 4 tahun. Charlie ternyata pernah berselingkuh dari Silas dengan lelaki bernama Brian. Begitu pun sebaliknya. Keluarga Charlie dan Silas merupakan teman dekat. Tapi kemudian mereka bermusuhan setelah ada kasus penipuan dan penggelapan yang menjadikan Ayah Charlie tersangka di perusahaan milik Ayah Silas. Ayah Charlie yang merupakan partner perusahaan Ayah Silas kemudian dipenjara selama 15 tahun.

********

Hmm, agak bingung sebenarnya untuk menulis review kali ini. Karena ada begitu banyak misteri yang ditemukan, tapi sedikit jawaban yang bisa saya dapat. Saya sama bingungnya dengan Charlie dan Silas :|. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa mereka hilang ingatan? Apa yang terjadi dengan hubungan Charlie-Silas dan kedua keluarganya? Begituu banyak pertanyaan pertanyaan yang muncul di otak saya tapi tetap saja, saya tidak mendapatkan jawaban apapun. Ngenes, kecewa, dan merasa tertipu :( hahaha. Saya pikir 140 halaman buku ini, ya sama dengan buku buku Colleen lainnya. Memang sih, saya sempat merasa terheran heran dengan jumlah halamannya yang sedikit. Tapi saya ga pernah tahu kalau ternyata buku ini ber part part :'(. Buku ini memang seperti draft kasar yang baru diajukan ke editor. Saya tidak merasa bahwa saya baca satu buku penuh. Ini seperti 1 buku dimana saya baru baca 1/4nya. Dan setelah membaca buku ini, rasanya campur aduk. Ya penasaran, ya kesel, ya bingung, Aaah menyebalkaaaan.

Diluar itu semua, sebenarnya Colleen dan Tarryn merupakan duet yang bagus. Gaya ceritanya enak dibaca dan mudah dimengerti. Buku ini juga menampilkan 2 sudut pandang, yaitu dari sisi Charlie dan Silas. Ide ceritanya juga saya suka, dan sisi misterinya juga lumayan membuat saya terus bertanya tanya. Artinya mereka berhasil dong, membuat pembacanya penasaran. Tapi, saya juga agak merasa kapok membaca buku saat seri berikutnya belum terbit. Rasanya tuh @#$^&*&^%#. Tidak bisa dijelaskan dengan kata kata. Saran saya sih, mending tunggu dengan sabar deh buku selanjutnya terbit baru baca buku ini. Hmm, gamau mati karena penasaran kan? Mwahaha




1 komentar: