Buku ini berawal dari kesialan Sophia Pieters
yang sedang terburu buru ke kantor ternyata ditabrak seorang lelaki Italia. Dan
sialnya lagi, ternyata orang yang menabraknya adalah salah satu calon kliennya.
Dan bisa ditebak ceritanya seperti apa. Bertemu-benci-saling cinta.Biasa
memang. Tetapi, Fransisca Todi memiliki bumbu bumbu yang berbeda, mulai dari
latar yang menggambarkan negara Belanda, Suasananya yang selalu pas,
karakternya oke, dan deskripsinya bagus.Tapi sayang, masih ada typo dan
romancenya kurang dibanyakin hehe.Tapi, buku ini enak dibaca. Ringan dan lucu.
Cocok banget dibaca untuk mengisi waktu luang sambil ditemani secangkir cokelat
/ kopi panas :)
Sinopsis
Dentuman suara Lady
Gaga dari radio tetangga lantai atas, lamat-lamat tenggelam dalam
otakku, lalu mengirim sinyal panik ke seluruh tubuh. Aku terduduk di
ranjang. Jam berapa ini? Tanganku meraih telepon genggam di atas meja.
Angka yang tertera di layar membuat rasa panik kembali mencengkeram.
Jam delapan? Bagaimana mungkin?
Sophie Pieters mengira masalah terbesarnya pagi itu adalah datang tepat waktu ke kantor, memberi presentasi memukau, dan memenangkan hati kliennya agar dia dan timnya tidak kehilangan pekerjaan. Ternyata, salah besar! Masalah sebenarnya dimulai ketika mobilnya ditabrak dalam perjalanan ke kantor. Setelah menumpahkan kejengkelannya dan mengebut ke kantor, Sophie dibuat terkejut menemukan pria penabraknya itu ternyata adalah calon kliennya dari Italia, Antonio Azzaro. Situasi semakin diperburuk ketika Patricia, bos Sophie, membuka sesi presentasi dengan tanpa sadar mengutip ucapan Sophie bahwa dia baru saja ditabrak oleh “seorang idiot yang menjengkelkan”.
Maka, musim gugur di negeri Belanda yang berangin dan berhujan, tidaklah lebih buruk dari hari-hari Sophie selanjutnya. Kepungan masalah datang beruntun di tengah aroma espresso yang menemani hari-harinya. Krisis ekonomi keluarga, Ray yang bertingkah, dan yang paling parah adalah jebakan masalah yang dibenamkan Antonio Azzaro. Siapa lelaki Italia parlente, bos perusahaan Eco Green yang gemar mengaduk-aduk hatinya itu?
Kepada siapa selayaknya Sophie melabuhkan hatinya?
Jam delapan? Bagaimana mungkin?
Sophie Pieters mengira masalah terbesarnya pagi itu adalah datang tepat waktu ke kantor, memberi presentasi memukau, dan memenangkan hati kliennya agar dia dan timnya tidak kehilangan pekerjaan. Ternyata, salah besar! Masalah sebenarnya dimulai ketika mobilnya ditabrak dalam perjalanan ke kantor. Setelah menumpahkan kejengkelannya dan mengebut ke kantor, Sophie dibuat terkejut menemukan pria penabraknya itu ternyata adalah calon kliennya dari Italia, Antonio Azzaro. Situasi semakin diperburuk ketika Patricia, bos Sophie, membuka sesi presentasi dengan tanpa sadar mengutip ucapan Sophie bahwa dia baru saja ditabrak oleh “seorang idiot yang menjengkelkan”.
Maka, musim gugur di negeri Belanda yang berangin dan berhujan, tidaklah lebih buruk dari hari-hari Sophie selanjutnya. Kepungan masalah datang beruntun di tengah aroma espresso yang menemani hari-harinya. Krisis ekonomi keluarga, Ray yang bertingkah, dan yang paling parah adalah jebakan masalah yang dibenamkan Antonio Azzaro. Siapa lelaki Italia parlente, bos perusahaan Eco Green yang gemar mengaduk-aduk hatinya itu?
Kepada siapa selayaknya Sophie melabuhkan hatinya?
Lega sekali, akhirnya bisa buka blog ini lagi,
setelah bulan lalu saya puasa membaca buku karena harus mempersiapkan UTS
kampret :S tapi setidaknya terbayar deh :)
Happy Reading and Enjoy !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar