Memilikimu
Penulis : Sanie B. Kuncoro
Cover : Dwi Anissa Anindhika
Penerbit : GagasMedia
ISBN : 978-979-780-527-2
Cetakan pertama, 2011
284 halaman
Penulis : Sanie B. Kuncoro
Cover : Dwi Anissa Anindhika
Penerbit : GagasMedia
ISBN : 978-979-780-527-2
Cetakan pertama, 2011
284 halaman
Mengenangmu saat
pertemuan pertama itu,
menjelang kulminasi malam
dalam redup cahaya menuju dini hari
Adalah Anoman
Ilalang, seorang pria mapan berumur 40 tahun, beristrikan wanita bernama
Samara, seorang teman hidup yang sangat sempurna - setidaknya sampai vonis itu
terucap. Seperti final yang mencapai klimaks dengan sempurna. Vonis akhir yang
tidak dapat diganggu gugat, setelah serangkaian pemeriksaan medis yang panjang
dan melelahkan. Samara mengalami apa yang disebut dengan anovulasi,
yaitu ketidakmampuan organ reproduksi dalam memproses pematangan. Rahimnya
ibarat ladang berbatu, ditabur benih sebaik apapun tak akan menghasilkan
sesuatu yang berarti.
Tentu saja kenyataan seperti itu merupakan pukulan telak
bagi keluarga manapun, tak terkecuali Anom. Namun atas dasar cintanya yang begitu besar kepada Samara, ia tetap bertahan
di sampingnya.
Namun semuanya
berubah ketika negara api menyerang..#eh
Namun semuanya
berubah ketika Anom mengunjungi Sahabat lamanya (entah mengapa Sanie menulis
kata sahabat dengan huruf S besar). Lotus, anak semata wayang sang Sahabat
telah mengalirkan kembali air di sungai kering Anom. Ia ingin memiliki seorang
anak.
Samara tidak
setuju dengan keputusan Anom untuk mengadopsi anak
"Aku tidak
pernah berpikir untuk mencintai seorang asing, yang tidak kutahu dari mana
datang
dan bagaimana dia bermula" - Samara
dan bagaimana dia bermula" - Samara
Namun yang tidak diketahui Samara adalah Anom ditumbuhi keinginan yang tak terbendung, yang terus menggerus usaha pemendaman hasrat itu. Ia sangat ingin memiliki seorang anak.
Lembayung, gadis berumur 20an, bekerja pada sebuah kedai kopi bertaraf internasional, berkerja untuk menghidupi ibunya yang sakit-sakitan, merangkap sebagai PSK freelancer, yang hanya melayani jika uang tabungan mulai menipis. Untuk ibu tersayangnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana kelanjutannya? Beli saja bukunya di toko terdekat :D
Novel ini dirajut oleh kata-kata puitis nan mendayu-dayu, membuat kita yang tidak terbiasa dengan hal tersebut pasti akan menutup novel ini di halaman ke-2 dan melemparkannya ke rak buku dan berakhir menjadi buku berdebu yang tak terjamah.
Saya membeli buku ini di Gramedia BSM dan membacanya 1 bulan kemudian -_-' saat pertamakali membaca, saya hanya kuat sampai halaman 41 karena (ini jujur) sedikit muak dengan bahasanya -___-'
kemudia saya tidak melanjutkannya lagi karena terhalang oleh berbagai aktifitas yang begitu banyak menuntut waktu.
Karena lagi niat, akhirnya saya baca sampai selesai. Dan tak dipungkiri, I could enjoy every words in it, ga kaya waktu pertama mbaca.
And voila! Novel yang bagus! Mata sempat menghangat di bab terakhir, sedikit mencabik hati saya. Mau tau hal apakah itu? Beli saja bukunya di toko terdekat :D
Plotnya mengalir dengan baik jika kamu mau membiarkan kata-kata puitis itu menari-menari di pikiranmu. Alurnya juga tidak terlalu gampang ditebak, pokoknya worth to be read deh :)
3.5 hati untuk
novel yang begitu puitis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar