Kamis, 15 Maret 2012

Memilikimu- Sanie B Kuncoro



Memilikimu
Penulis   : Sanie B. Kuncoro
Cover    : Dwi Anissa Anindhika
Penerbit : GagasMedia
ISBN     : 978-979-780-527-2
Cetakan pertama, 2011
284 halaman
Mengenangmu saat pertemuan pertama itu,
menjelang kulminasi malam
dalam redup cahaya menuju dini hari


Adalah Anoman Ilalang, seorang pria mapan berumur 40 tahun, beristrikan wanita bernama Samara, seorang teman hidup yang sangat sempurna - setidaknya sampai vonis itu terucap. Seperti final yang mencapai klimaks dengan sempurna. Vonis akhir yang tidak dapat diganggu gugat, setelah serangkaian pemeriksaan medis yang panjang dan melelahkan. Samara mengalami apa yang disebut dengan anovulasi, yaitu ketidakmampuan organ reproduksi dalam memproses pematangan. Rahimnya ibarat ladang berbatu, ditabur benih sebaik apapun tak akan menghasilkan sesuatu yang berarti.
Tentu saja kenyataan seperti itu merupakan pukulan telak bagi keluarga manapun, tak terkecuali Anom. Namun atas dasar cintanya yang begitu besar kepada Samara, ia tetap bertahan di sampingnya.

Namun semuanya berubah ketika negara api menyerang..#eh
Namun semuanya berubah ketika Anom mengunjungi Sahabat lamanya (entah mengapa Sanie menulis kata sahabat dengan huruf S besar). Lotus, anak semata wayang sang Sahabat telah mengalirkan kembali air di sungai kering Anom. Ia ingin memiliki seorang anak.
Samara tidak setuju dengan keputusan Anom untuk mengadopsi anak
"Aku tidak pernah berpikir untuk mencintai seorang asing, yang tidak kutahu dari mana datang
dan bagaimana dia bermula" - Samara

Namun yang tidak diketahui Samara adalah Anom ditumbuhi keinginan yang tak terbendung, yang terus menggerus usaha pemendaman hasrat itu. Ia sangat ingin memiliki seorang anak.

Lembayung, gadis berumur 20an, bekerja pada sebuah kedai kopi bertaraf internasional, berkerja untuk menghidupi ibunya yang sakit-sakitan, merangkap sebagai PSK freelancer, yang hanya melayani jika uang tabungan mulai menipis. Untuk ibu tersayangnya.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana kelanjutannya? Beli saja bukunya di toko terdekat :D
Novel ini dirajut oleh kata-kata puitis nan mendayu-dayu, membuat kita yang tidak terbiasa dengan hal tersebut pasti akan menutup novel ini di halaman ke-2 dan melemparkannya ke rak buku dan berakhir menjadi buku berdebu yang tak terjamah.

Saya membeli buku ini di Gramedia BSM dan membacanya 1 bulan kemudian -_-' saat pertamakali membaca, saya hanya kuat sampai halaman 41 karena (ini jujur) sedikit muak dengan bahasanya -___-'
kemudia saya tidak melanjutkannya lagi karena terhalang oleh berbagai aktifitas yang begitu banyak menuntut waktu.

Karena lagi niat, akhirnya saya baca sampai selesai. Dan tak dipungkiri, I could enjoy every words in it, ga kaya waktu pertama mbaca.
And voila! Novel yang bagus! Mata sempat menghangat di bab terakhir, sedikit mencabik hati saya. Mau tau hal apakah itu? Beli saja bukunya di toko terdekat :D
Plotnya mengalir dengan baik jika kamu mau membiarkan kata-kata puitis itu menari-menari di pikiranmu. Alurnya juga tidak terlalu gampang ditebak, pokoknya worth to be read deh :)
3.5 hati untuk novel yang begitu puitis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar