Penulis : Kasie West
Penerbit : HarperTeen
Jumlah halaman : 343 halaman
Tahun terbit : 2013
Bahasa : Inggris
Genre : Romance, Fantasy
Rating : 4/5 stars
Rating Goodreads : 4.08/5
Sinopsis
Pivot Point mengisahkan tentang kehidupan Adison Coleman yang memiliki kemampuan spesial bisa melihat masa depan ketika diberi pilihan yang akan menciptakan 2 hasil yang berbeda. Kemampuannya amat sangat berguna, tatkala orang tuanya mengumumkan perceraian mereka dan ayahnya memutuskan untuk keluar dari Compound (Lingkungan dimana masyarakatnya memiliki kemampuan supernatural) dan tinggal di lingkungan orang orang normal. Addie dihadapkan pada pilihan apakah akan tetap tinggal bersama ibunya di Compound atau bersama sang ayah di dunia orang normal. Addie mencari kemungkinan masa depan yang paling bermanfaat untuknya -dan menyadari bahwa keputusannya tidak sesederhana yang ia bayangkan. Dua kehidupan, Dua orang tua yang berbeda, dua laki laki yang berbeda. Kehidupan mana yang Addie pilih?
Sejujurnya, saya agak kesulitan untuk mengulas plot cerita buku ini. Karena di awal saya membaca buku ini saya butuh waktu agak lama untuk menelaah setiap adegannya karena setiap bab memuat adegan, latar, suasana, dan karakter yang berbeda. Salah satu hal yang paling menarik dari Pivot Point adalah konsep originalnya yang dieksekusi dengan sangat baik. Kita terbiasa dengan makhluk makhluk supernatural seperti Vampire, Werewolf, penyihir dst, -makhluk makhluk supernaturnal di Pivot Point sangatlah berbeda dan menyenangkan. Ada orang yang bisa membujuk orang lain, mereka yang bisa menghapus memori dan kenangan, mereka yang dapat mendeteksi kebohongan, orang orang yang dapat memindahkan obyek massa hanya dengan pikirannya, orang orang yang dapat memanipulasi massa, orang orang yang dapat memanipulasi mood dan tentunya orang yang dapat melihat ke masa depan ketika diberi 2 pilihan. Setiap kemampuan supernaturalnya diceritakan dengan cara yang menyenangkan dan segar.
Karakter karakternya cukup menarik dan loveable. Membaca dari sudut pandang Addie sangatlah menyenangkan. Dari sisi romancenya sendiri, Addie dihadapkan pada dua pilihan lelaki. Ada Duke seorang quarterback yang hot dan memiliki kemampuan bisa mempengaruhi mood. Di sisi lain ada Trevor, seorang good boy yang merupakan mantan pemain bola dan 'normal'. Jika dilihat secara kasar, bisa dibilang Duke bad boynya dan Trevor adalah good boynya. Trevor sedikit mengingatkan saya kepada Tucker dari serial Unearthly. Dia termasuk kategori good boy yang paling menarik dan menyenangkan. Dari saya sendiri, saya lebih suka Trevor ketimbang Duke :D Untuk endingnya, saya sebenernya lebih suka kalo bukunya gak usah dilanjutin. Cukup disini aja hehehe. Secara keseluruhan, saya puas sekali baca buku Kasie West yang ini. Buat kalian penggemar Kasie West atau Young Adult, buku ini sangat layak untuk dibaca!
Sejujurnya, saya agak kesulitan untuk mengulas plot cerita buku ini. Karena di awal saya membaca buku ini saya butuh waktu agak lama untuk menelaah setiap adegannya karena setiap bab memuat adegan, latar, suasana, dan karakter yang berbeda. Salah satu hal yang paling menarik dari Pivot Point adalah konsep originalnya yang dieksekusi dengan sangat baik. Kita terbiasa dengan makhluk makhluk supernatural seperti Vampire, Werewolf, penyihir dst, -makhluk makhluk supernaturnal di Pivot Point sangatlah berbeda dan menyenangkan. Ada orang yang bisa membujuk orang lain, mereka yang bisa menghapus memori dan kenangan, mereka yang dapat mendeteksi kebohongan, orang orang yang dapat memindahkan obyek massa hanya dengan pikirannya, orang orang yang dapat memanipulasi massa, orang orang yang dapat memanipulasi mood dan tentunya orang yang dapat melihat ke masa depan ketika diberi 2 pilihan. Setiap kemampuan supernaturalnya diceritakan dengan cara yang menyenangkan dan segar.
Karakter karakternya cukup menarik dan loveable. Membaca dari sudut pandang Addie sangatlah menyenangkan. Dari sisi romancenya sendiri, Addie dihadapkan pada dua pilihan lelaki. Ada Duke seorang quarterback yang hot dan memiliki kemampuan bisa mempengaruhi mood. Di sisi lain ada Trevor, seorang good boy yang merupakan mantan pemain bola dan 'normal'. Jika dilihat secara kasar, bisa dibilang Duke bad boynya dan Trevor adalah good boynya. Trevor sedikit mengingatkan saya kepada Tucker dari serial Unearthly. Dia termasuk kategori good boy yang paling menarik dan menyenangkan. Dari saya sendiri, saya lebih suka Trevor ketimbang Duke :D Untuk endingnya, saya sebenernya lebih suka kalo bukunya gak usah dilanjutin. Cukup disini aja hehehe. Secara keseluruhan, saya puas sekali baca buku Kasie West yang ini. Buat kalian penggemar Kasie West atau Young Adult, buku ini sangat layak untuk dibaca!
“I think unhappiness comes from unfulfilled expectations.”
Buku Selanjutnya : Split Second
Tidak ada komentar:
Posting Komentar